Ku
pastikan aku memang jarang bertemu ayah di banding ibu lantaran ayah bekerja di
luar rumah, dan pulang ketika kami sama-sama letih untuk berbicara satu sama
lainya.
Tapi
aku percaya mungkin ibu yg kerap menelvon dan menanyakan keadaan ku setiap hari
tapi aku tau sebenarnya ayahlah yg menyuruh ibu untuk menelvon ku.
Semasa
kecil ibukulah yang sering mengdendongku tapi aku tau ketika ayah pulang
bekerja dengan wajah yang letih.
Ayah
selalau menanyakan apa yang aku lakukan seharian.
Walau
beliau tak bertanya kepada ku secara langsung karena sangking letihnya mencari
nafkah dan melihatku terlelap dalam tidur nyenyakku. Ku tau ia kecup keningku
dalam tidurku.
Saat
aku demam ayah membentak sudah di beri tahu jangan minum es. Lantas aku
merengut menjauhi ayah ku dan dan menangis didepan ibu, tapi aku tau ayah lah
yang risau dengan keadaan ku tapi beliau hanya bisa menggigit bibir menahan
kesakitan ku. Ketika malam aku meminta untk keluar malam dengan tegas ayah
berkata tidak boleh. sadar ayahku hanya ingin menjaga ku, dan beliau yang lebih
tau apa yang ada di luar karena bagi ayah aku adalah sesuatu yang berharga.
Saat aku sudah di percaya olehnya ayah pun melongarkan peraturann nya maka aku
kadang melonggar kan kepercayaannya. Hanya ayah lah yang setia menunggu diruang
tamu dengan rasa sangat risau bahkan samapai menyuruh ibu mengontak teman teman
ku untuk menanyakan ke adaan ku diamana dan sedang apa di luar. Setelah dewasa
walaupun hanya ibu yang mengantarkan ku kesekolah untuk belejar tapi aku tau ayahku yang
berkata “bu temani anak mu, aku akan mencari nafkah untuk kita bersama” disaat
aku merengek meminta ini itu untuk keperluan sekolahku ayah hanya mengerutkan
dahi tanpa menolak beliau memenuhinya dan Cuma berfikir kemana aku harus
mencari uang tambahan padahal gajih ku paspasan.
Dan
tak ada tempat lagi untuk meminjam. Saat aku percaya ayah adalah orang pertama
yang berdiri dan bertepuk tangan untuk ku. Ayahlah yang mengabarai saudara” ku
anak ku sekarang sudah sukses. Dalam sujudnya ayah juga tidak kalah dengan doa
ibu. Cuman beda nya ayah simpan doa itu didalam hati nya. Saat aku lulus ayah
sempat tersenyum manis aku sempat menengok. Ayah sempat berlari ke belakang dan
menangis.ayah menangis karena ia sangat bahagia dan berdoa ya tuhan sekarang
tugas ku sudah selesai dengan baik bahagiakan putra putri kecilku yang manis.
Ku akhiri tulisan ku ini dengan bait lagu Untuk ayah tercinta aku ingin
bernyanyi dengan air mata di pipiku ayah dengarkan lah aku ingin berjumpa walau
hanya dalam mimpi .
Tidak ada komentar:
Posting Komentar